Pentingnya
Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini
Anak-anak dan remaja
zaman sekarang rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Jika tidak
mendapatkan pendidikan seks yang sepatutnya, mereka akan terjerumus pada dampak
negatif tentang seks. Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan langsung dari
orang tua yang memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak mereka.
Hasil survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan
bahwa lebih dari 60 persen remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks
pranikah. Angka yang memprihatinkan di negeri yang cukup menjunjung tinggi
nilai moral sehubungan seks. Mengapa mereka bisa melakukan hubungan seks
pranikah? Penyebabnya yaitu karena kurangnya
pendidikan seks kepada anak dan remaja tersebut.
Pendidikan seks usia dini dapat memberikan pemahaman anak akan kondisi
tubuhnya, pemahaman akan lawan jenisnya, dan pemahaman untuk menghindarkan dari
kekerasan seksual. Pendidikan seks yang dimaksud di sini adalah anak mulai
mengenal akan identitas diri dan keluarga, mengenal anggota-anggota tubuh
mereka, serta dapat menyebutkan ciri-ciri tubuh.
Untuk membahas masalah seks pada anak memang tidak mudah, apalagi yang ada di
dalam pikiran orang tua ketika mendengar kalimat “pendidikan seks di usia dini”
adalah mengajarkan anak untuk berhubungan seksual. Sehingga orang tua tidak
ingin atau enggan untuk mengajarkannya. Namun, mengajarkan pendidikan seks pada
anak harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya.
Cara yang dapat digunakan mengenalkan sexs yaitu mengenalkan tubuh dan
ciri-ciri tubuh antara lain melalui media gambar atau poster, lagu dan permainan.
Pemahaman pendidikan seks di usia dini ini diharapkan anak agar anak dapat
memperoleh informasi yang tepat mengenai seks. Hal ini dikarenakan adanya media
lain yang dapat mengajari anak mengenai pendidikan seks ini, yaitu media
informasi. Sehingga anak dapat memperoleh informasi yang tidak tepat dari media
massa terutama tayangan televisi yang kurang mendidik.
Berikut ini ada beberapa tahapan umur dan cara memberikan pendidikan seks
sesuai dengan tingkat usia anak:
* Balita (1-5 tahun)
Pada usia ini, bisa mulai menanamkan pendidikan seks. Caranya cukup mudah,
yaitu dengan mulai memperkenalkan kepada si kecil organ-organ seks miliknya
secara singkat. Tidak perlu memberi penjelasan detail karena rentang waktu
atensi anak biasanya pendek. Selain itu, tandaskan juga bahwa alat kelamin
tersebut tidak boleh dipertontonkan dengan sembarangan, dan terangkan juga jika
ada yang menyentuhnya tanpa diketahui orang tua, maka si anak harus berteriak
keras-keras dan melapor kepada orang tuanya. Dengan demikian, anak-anak bisa
dilindungi terhadap maraknya kasus kekerasan seksual dan pelecehan seksual
terhadap anak.
* Usia 3-10 tahun
Pada usia ini, anak biasanya mulai aktif bertanya tentang seks. Misalnya anak
akan bertanya dari mana ia berasal. Atau pertanyaan yang umum seperti bagaimana
asal-usul bayi. Jawaban-jawaban yang sederhana dan terus terang biasanya
efektif.
* Usia Menjelang Remaja
Saat anak semakin berkembang, mulai saatnya Anda menerangkan mengenai haid,
mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada seorang
remaja. Anda bisa terangkan bahwa si gadis kecil akan mengalami perubahan
bentuk payudara, atau terangkan akan adanya tumbuh bulu-bulu di sekitar alat
kelaminnya.
* Usia Remaja
Pada saat ini, seorang remaja akan mengalami banyak perubahan secara seksual.
Anda perlu lebih intensif menanamkan nilai moral yang baik kepadanya. Berikan
penjelasan mengenai kerugian seks bebas seperti penyakit yang ditularkan dan
akibat-akibat secara emosi.
Menurut penelitian, pendidikan seks sejak dini akan menghindari kehamilan di
luar pernikahan saat anak-anak bertumbuh menjadi remaja dan saat dewasa kelak.
Tidak perlu tabu membicarakan seks dalam keluarga. Karena anak Anda perlu
mendapatkan informasi yang tepat dari orang tuanya, bukan dari orang lain
tentang seks.
Karena rasa ingin tahu yang besar, jika anak tidak dibekali pendidikan seks,
maka anak tersebut akan mencari jawaban dari orang lain, dan akan lebih
menakutkan jika informasi seks didapatkan dari teman sebaya atau Internet yang
informasinya bisa jadi salah. Karena itu, lindungi anak-anak sejak dini dengan
membekali mereka pendidikan mengenai seks dengan cara yang tepat.
Dengan mengajarkan pendidikan seks pada anak, diharapkan dapat menghindarkan
anak dari risiko negatif perilaku seksual maupun perilaku menyimpang. Dengan
sendirinya anak diharapkan akan tahu mengenai seksualitas dan akibat-akibatnya
bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta
dampak penyakit yang bisa ditimbulkan dari penyimpangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar